Gambar: forumterkininews.id |
Pelajaran Berharga dari Sidang Kasus Richard Eliezer
Oleh
H. Budiman S Pirmansyah, S.Sos.I,M.Ag
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُه أَشْهَدُ
اَللهُمّ صَلّ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً
سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ
اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah ini, khotib berwasiat kepada semua jama’ah,
terutama kepada diri khatib pribadi, untuk selalu berusaha meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan menjalankan seluruh
perintah Allah dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan
oleh Allah.
Hadirin
yang dirahmati Allah
Ada
yang menarik untuk kita jadikan pelajaran, dari hukuman ringan Richard Eliezer,
dalam sidang pengadilan kasus Sambo hari Rabu kemarin.
Padahal
dia pelaku penembaknya. Namun hanya dihukum 1,6 tahun penjara. Bahkan Kejaksaan
Agungpun tidak banding, berarti keputusannya sudah inkracht, atau final. Kenapa
demikian….? Karena seorang Eliezer dalam kasus yang direkayasa ini bersedia
menjadi Justice Collaborator, membuka fakta yang sebenarnya, atau berkata jujur
apa adanya, membantu proses peradilan.
Hadirin
yang dirahmati Allah
Menurut
Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 4 tahuh 2011, bahwa Justice collaborator
adalah seorang pelaku tindak pidana tertentu, tetapi bukan pelaku utama, yang
mengakui perbuatannya dan bersedia menjadi saksi dalam proses peradilan.
Diatur juga Dalam Pasal 10 UU No. 31 Tahun 2014, bahwa
whistleblower dan justice collaborator diberikan penghargaan dan jaminan perlindungan
atas persaksiannya.
Hadirin yang dirahmati Allah
Penghargaan yang sangat mulia, untuk sebuah
kejujuran. Orang yang berkata jujur,
sangat berharga luar biasa.
Tapi di
sisi lain, saat ini orang jujur sepertinya sudah sangat langka. Justru
sebaliknya, lebih mudah ditemui orang yang pandai berbohong. Sepertinya berbohong
sudah jadi lumrah, atau bahkan menjadi gaya hidup.
Hadirin
yang dirahmati Allah
Jujur adalah
ajaran Islam. Nah, di dalam ajaran Islam, jujur atau shiddiq ini termasuk akhlak yang
sangat mulia, yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW.
Kita
sebagai seorang muslim, seharusnya berkata dan berprilaku jujur. Jangan
berbohong, jangan berdusta, jangan manipulasi, jangan ingkar dan jangan pula menipu.
Karena itu merupakan dosa besar, yang tanpa kita sadari dilakukan
berulang-ulang.
Hadirin
yang dirahmati Allah
Di dalam
al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 70, Allah berfirman;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar atau Jujur.
Kemudian di dalam Haditsnya, Rasulullah SAW menyuruh kita untuk
jujur;
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى
إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ
الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ
صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ
وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ
وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابً
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya
kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan akan
mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha
untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.
Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan
mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika
seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di
sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim no.
2607)
Hadirin yang dirahmati Allah
Sidang peradilan kasus pembunuhan kemarin, sebagai renungan,
bahwa kita harus jujur, jangan berbohong.
Karena pengadilan Allah nanti di akherat, meskipun
mulut kita berbicara penuh rekayasa, tapi tangan akan berbicara jujur. Kaki
akan mengungkap fakta sebenarnya, kemana kita melangkah. Mata berucap mengungkap
data yang nyata, apa yang dilihat oleh kita.
Jadi,
seluruh anggota tubuh kita akan menjadi saksi atas dosa-dosa yang pernah kita
lakukan, ibarat justice collaborator.
Tapi, Apakah
meringankan hukuman kita..? atau malah memberatkan hukuman kita ?. wallahualam…
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا
كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،
أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ
وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ
الْحَاجَاتِ.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ
لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ
ذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا.
رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ
فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّا
عباد الله:
Masyaa Allōh. Barokallōh fiik
BalasHapus